Saturday, June 18, 2005

Today I've been blessed, for friends, family, and most of all for believing that there is still goodness in people.
Tadi pagi bangun tidur, aku bangun kesiangan jam 11 gitu, langsung deh masuk dapur. Soalnya harus masak buat nanti potluck di tempatnya Sandra. Tanpa sikat gigi masih pake pyjama trademarkku, terus cuci2 dishes dulu biar lega. Terus mulai deh masak, maunya bikin pizza2an tapi basenya dari roti Turki, Turkse brood. Males kali harus bikin dari awal semua. Jadinya cuma bikin saos buat pizza dan sayur2an buat nanti belegnya. Terus agak siangan dikit si Jaim dateng nganterin parfeit yg dia bikin buat potluck nanti krn dia sendiri nggak bisa dateng, dus cuma titip makanan aja. Ahh, sipp deh dessert dari Jaim ini, tak pernah mengecewakan. Trus dia kasih saran mending pizzanya nggak usah pake sayuran krn banyak org yg datang nanti keliatannya carnivore semua. Hehehe.. saran bagus, dus pizzanya alhasil cuma pake saos + mozzarella + daun basilnya si Sandra. Tapi menurutku enak kok pizzanya.

En dan siap2 mau berangkat gitu, trus ditelpon Nat buat bantuin dia bikin chicken wrap. Wah chef depot mbak Yayuk juga sukses bikin chickennya, yummm enak, terus salsanya apalagi. Spesial loh pake paprika yg dikuliti plus cumin, nggak nyesel deh pokoknya bantuin.

Di tempatnya Sandra, dapur sudah penuh dng ibu2 PKK sibuk masak. Ada Prasma, Nina, Baby, dan tentu aja Sandra. Dapurnya Sandra yg mungil jadi penuh sesak. Wah sibuk deh, mereka pada bikin snack2 gitu dari crackers dan salade, terus ada juga celana jeans-sosis-bladerdeeg. Numpuk jadi satu deh semuanya. Dan ternyata satu2nya cowok di situ selain David cuma ada temennya Sandra namanya Alvin. Kasian deh, apalagi dia nggak begitu paham bahasa jawa sementara kita cewek2 pada histeris gitu ngomong pating celontengan boso jowoan. Dan later on the evening, jumlah ceweknya nambah 1 krn ada Shinta dateng. Wah, si Alvin kesenengan tuh, kan Shinta pernah tinggal di Manado dan Alvin juga. Jadi paling nggak dia kerasa ada yg bakalan nyambung diajak ngomong. Hehehehe.. tapi dia cool2 aja kok, dan setelah 3 jam dilatih intensif beraksoro jowo, medok jowone dee yo metu.

Akhirnya kita makan jam 6 sore, wah kaya party beneran dan bener2 decent gitu. Decent dalam arti ada cuttlery lengkap; sendok, garpu, dan pisau; juga ada meja dan kursi di mana kita bisa duduk dng tenang; maklum biasane aku duduk ndeprok di lantai kalo lagi makan, hehehe. Wah menunya bener2 banyak dan bervariasi. Mulai dari salad dan macaroni schotelnya Sandra, terus pasta saladanya David, chicken wrap dan salsanya Nat dan terus ada pizzaku. Wih, makannya seru deh. Tapi jangan salah, ini dessert masih belum disebutin. Utk dessert aku bikin punch dari fruit cocktail sama pudding dan fizzy drinks, terus masih ada bladerdeeg dan fruit nya Nina, and last but not least ada parfeitnya si Jaim.

Kenyang abis makan2, mulai deh acara nonton film dan yg kepilih adalah film indo judulnya Pelangi di atas prahara, atau semacam itu lah. Wes ndak mutu deh. I really have a hard time to appreciate indonesian film. Tapi tak pikir ya maklum aja lah, lha wong ini adalah project dari university students di Australia sono.

Pokoknya, potluck pertama kita sukses besar deh. Dan si prasma maunya ngadain potluck ben minggu. Walah lak yo pasti bangkrut ples program diet pasti gagal total besar. Sebulan sekali cukup lah. Ok, aku pulang ke rumah dng happy. Perut kenyang dan kejang gara2 seharian ketawa cekakakan, untung lho tetangganya Sandra pada keluar rumah kalo nggak pasti mereka pada sakit jantung, lha wong mereka sudah opa2 dan oma2 semua.

Pulang ke kamar, check imel, kalo2 ada imel dari mama. Dan iya seperti biasa cerita ttg papaku yg pulangnya dari jawa tengah telat terus ttg adekku juga yg baru pindah jurusan. Terus mamaku cerita ttg montir kenalan baiknya kita dari Indonet di malang yg bayarin tagihan internet rumahku utk bln kemarin. Dia tahu ttg keadaan kita yg unfortunately not so well at this moment. Dan yg bikin aku trenyuh itu adalah keadaan dia sendiri yang jauh dari well established tapi masih mau dan rela membantu orang lain.

Suddenly my heart was filled with warmth and love. I, who is so cynical and dark about people and life, who has been hurt by people, whose heart has been stained, lost words. I thank God for this and ask forgiveness for the things that have been in my mind for some times, uptill now.
Sometimes I might get a little too phylosophical, but it's the moment like this I think I should be thankful to God or whatever you may call it, for all things surrounding me. I had lost faith and now I'm trying not to.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home